Menyampaikan Wahyu dan Rahmat dari Allah SWT

Salah satu tugas utama Malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi termasuk, Nabi Muhammad SAW. Jibril menjadi perantara antara Allah dan Nabi Muhammad, membawa wahyu dalam bentuk ayat-ayat Al-Quran. Sebagai malaikat yang dipercaya menyampaikan wahyu kepada para nabi, Jibril menjadi perantara antara langit dan bumi, membawa pesan-pesan cinta, kasih sayang, dan rahmat dari Allah.

Sebagai wahyu, isi pesan yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad adalah petunjuk hidup, perintah dan larangan, serta bimbingan bagi umat manusia. Melalui wahyu ini, Allah SWT mengkomunikasikan kehendak-Nya kepada Nabi Muhammad dan umat manusia secara umum.

Proses penyampaian wahyu ini sangat penting, karena melalui wahyu inilah umat manusia diberikan petunjuk hidup yang benar dan jalan yang lurus. Jibril bertanggung jawab untuk memastikan wahyu tersebut disampaikan dengan tepat dan tidak terjadi distorsi atau perubahan dalam penyampaian pesan ilahi.

Malaikat Jibril merupakan malaikat terpercaya yang dipilih oleh Allah SWT untuk tugas penting ini. Ia memiliki kemampuan dan keistimewaan yang sangat luar biasa dalam menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad saw. Segala pesan dan wahyu yang disampaikan oleh Jibril secara akurat dan lengkap, tanpa ada keraguan atau kesalahan.

Dengan tugas utama sebagai penyampai wahyu, Malaikat Jibril memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan ajaran Islam dan membimbing umat manusia. Kekuatan dan kepercayaan yang Allah SWT berikan kepadanya menjadikan Jibril sebagai malaikat yang sangat dihormati dan dijunjung tinggi dalam agama Islam.

Menjadi Pemimpin Para Malaikat

Sebagai satu dari empat malaikat utama, Jibril memiliki peran penting sebagai pemimpin para malaikat. Dia dipercayakan oleh Allah sebagai utusan-Nya yang paling mulia, tugasnya adalah untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad SAW dan memberikan petunjuk kepada umat manusia.

Sebagai pemimpin para malaikat, Jibril memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keharmonisan dan keberlanjutan alam semesta. Dia memastikan bahwa para malaikat menjalankan tugas mereka dengan tepat, mengabdi kepada Allah, dan melaksanakan perintah-Nya dengan penuh kesetiaan dan ketundukan.

Dalam tugasnya sebagai pemimpin, Jibril juga bertanggung jawab untuk mengatur tugas dan distribusi pekerjaan kepada malaikat-malaikat lainnya. Dia memastikan bahwa setiap malaikat memiliki peran yang jelas dan saling melengkapi, sehingga mereka dapat bekerja secara sinergis untuk memenuhi kehendak Allah.

Sebagai pemimpin para malaikat, Jibril juga berperan sebagai panutan dan teladan bagi mereka. Dia menunjukkan kesetiaan, kepatuhan, dan pengabdian yang menyeluruh kepada Allah, menjadi contoh bagi para malaikat dalam melaksanakan tugas mereka dengan penuh dedikasi.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin para malaikat, Jibril menegaskan pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian. Dia mengingatkan para malaikat untuk menjalankan tugas mereka dengan tulus dan ikhlas, mengedepankan kebaikan dan kebenaran dalam setiap tindakan mereka.

DailySports.ID - Nama malaikat dan tugasnya menjadi hal yang perlu diketahui oleh semua manusia. Malaikat diciptakan Allah SWT untuk mengamban tugas tertentu dan menjaga manusia. Tujuannya adalah agar keseimbangan alam semesta dapat tetap terjaga.

Beriman kepada malaikat, Nabi, dan Rasul dapat meningkatkan keimanan, membentuk akhlak, dan memperkuat keyakinan. Hal tersebut menjadi landasan mengapa kita harus beriman kepada Nabi dan Rasul. Senantiasa beriman kepada Allah SWT dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.

Penjelasan Nama Malaikat dan Tugasnya Lengkap

Selain mempelajari bacaan surat pendek, doa untuk kedua orang tua, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa nama malaikat yang wajib diketahui. Setiap malaikat memiliki tugas masing-masing, bahkan beberapa diantaranya berkaitan dengan kisah Nabi. Berikut penjelasannya.

Nama malaikat dan tugasnya yang dibahas pertama adalah Mikail yang memiliki tugas memberikan rezeki dalam berbagai bentuk.

Misalnya kesehatan, kenikmatan, keberkahan, dan lain sebagainya. Kisah Nabi Sulaiman dengan semut memberikan pelajaran bahwa rezeki yang diberikan kepada manusia secara merata dan adil melalui berbagai cara.

Untuk itu manusia harus senantiasa bersyukur dan memanfaatkan rezeki yang didapatkan dengan baik. Kisah tersebut juga mengajarkan tentang pentingnya bekerja keras untuk dapat mencapai tujuan hidup.

Saat di dalam kubur, terdapat dua malaikat yang bertugas untuk menanyakan ruh. Jika seseorang sering melakukan keburukan akan didatangi oleh malaikat Munkar. Sedangkan yang beriman dan melakukan kebaikan akan ditemui oleh malaikat Nakir.

Penggambaran sosoknya indah, tenang, dan hanya menanyakan tentang kebaikan saja. Selain menanyai manusia di alam kubur, malaikat Nakir juga akan menuntun ruh ke dalam surga.

Doa Nabi Muhammad bisa jadi cara efektif bagi manusia untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah, meminta perlindungan, dan ampunan.

Hal ini bisa jadi amalan yang dapat dilakukan manusia dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan dari malaikat nantinya di alam kubur. Untuk itu mengetahui nama malaikat dan tugasnya dalam Islam merupakan hal penting dan masuk dalam rukun iman.

Peranan malaikat Israfil adalah meniup sangkakala sebagai pertanda datangnya hari kiamat. Saat sangkakala ditiup, maka seluruh makhluk hidup yang bernyawa di muka bumi akan mati.  Sangkakala akan ditiup dua kali, pertama merupakan tanda kehancuran alam semesta.

Sementara kedua sebagai pertanda hari kebangkitan seluruh manusia untuk dihisab. Saat hari kiamat datang, maka seluruh alam akan hancur dan hanya amal ibadah yang menjadi penolong. Amal ibadah yang dilakukan semasa hidup akan dipertimbangkan saat hari kiamat.

Pada kisah Nabi Isa, beliau akan datang ketika hari kiamat akan datang. Turunnya Nabi Isa bertujuan untuk melawan Dajjal dan meruntuhkan kekuasaannya.

Malaikat Jibril memiliki tugas pembawa wahyu dari Allah SWT. Wahyu pertama yang dibawa Jibril berupa Surat Al-‘Alaq sebagai pertanda turunnya Al-Qur’an.

Selain itu Jibril juga bertugas membimbing dan memberikan dukungan spiritual kepada Nabi ketika menghadapi cobaan. Dalam kisah nabi Muhammad SAW, malaikat jibril juga memiliki peranan penting dalam peristiwa Isra Miraj dan menjadi penghubung yang membuka pintu langit.

Malaikat jibril mendampingi Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan menghadap Allah SWT untuk menerima perintah salat. Dalam kisah Nabi Ismail, Jibril memberikan petunjuk kepada beliau untuk membangun Ka'bah bersama Nabi Ibrahim.

Malaikat Izrail dikenal juga sebagai malaikat maut karena tugas utamanya adalah mencabut nyawa. Tidak ada satupun makhluk yang bisa menghindar dari takdir kematian yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

Setiap makhluk hidup akan mengalami kematian dan dicabut nyawanya, tidak terkecuali Nabi dan Rasul. Hal tersebut seperti diceritakan dalam kisah Nabi Ibrahim. Meskipun Nabi Ibrahim merupakan utusan Allah, namun beliau juga didatangi oleh malaikat Izrail saat ajalnya tiba.

Diantara 10 nama malaikat dan tugasnya, Raqib memiliki peranan dalam mencatat semua amal kebaikan yang dilakukan manusia. Malaikat Raqib akan mendampingi kehidupan manusia setiap saat dan mencatat semua amalan baik yang dilakukannya.

Catatan amal baik akan disimpan dan diberikan kepada Allah SWT saat tiba hari perhitungan. Manusia yang melakukan banyak amalan baik daripada buruk, maka akan mendapatkan surga kelak di hari pembalasan.

Agar bisa mendapatkan surga, manusia harus melakukan kebaikan. Doa untuk orang meninggal juga bisa dipanjatkan untuk mendapatkan ampunan dan memperlancar jalan menuju akhirat.

Saat manusia di dalam kubur, malaikat Munkar datang kepada seseorang yang pernah berbuat keburukan selama masa hidupnya. Keimanan seorang muslim juga akan ditanyakan.

Apabila semasa hidup melakukan keburukan, maka malaikat Munkar akan memberikan hukuman di dalam kubur. Ketika menghadapi kesulitan, manusia disarankan untuk membaca doa Nabi Daud agar bisa mendapatkan ketenangan hati sehingga tidak melakukan keburukan.

Sosok malaikat ini diceritakan memiliki wujud yang menyeramkan dan membawa senjata khusus. Kisah Nabi Yaqub menceritakan persahabatannya dengan malaikat maut.

Saat bertemu malaikat maut, beliau sering menanyakan kapan waktu kematiannya. Bahkan meminta malaikat untuk memberikan tanda apabila ajalnya akan datang.

Nama malaikat selanjutnya adalah Ridwan. Beliau mempunyai tugas untuk menjaga pintu surga dan akan menyambut kedatangan orang beriman untuk masuk ke dalamnya.

Dalam kisah perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad, malaikat Ridwan menunjukkan diri untuk menyambut kedatangan nabi dan memberikan gambaran tentang bagaimana keindahan surga. Untuk bisa masuk ke surga, manusia harus memiliki banyak amalan baik.

Itulah mengapa manusia perlu aturan. Jika tidak ada aturan, maka manusia bisa berlaku seenaknya dan melakukan berbagai hal buruk.

Malaikat Malik berperan sebagai pembuka gerbang neraka. Sosok malaikat Malik digambarkan dengan menyeramkan. Bahkan api neraka saja dibuat takut.

Neraka digambarkan menjadi tempat pembalasan atas semua keburukan yang dilakukan manusia semasa hidup. Pada kisah Nabi Nuh, setelah terjadinya banjir besar orang-orang yang ingkar kepada Allah dimasukkan ke neraka.

Manusia akan menerima hukuman yang menyakitkan di neraka. Mengimani nama malaikat dan tugasnya adalah bagian dari pengingat bahwa akan ada hari pembalasan kelak yang menyakitkan sehingga manusia bisa lebih beriman.

Seluruh perbuatan manusia, termasuk diantaranya dosa kecil maupun besar tidak akan luput dari pencatatan malaikat Atid. Seperti dalam kisah Nabi Adam yang memakan buah larangan.

Malaikat Atid mencatat peristiwa tersebut untuk menjadi pelajaran bagi manusia agar senantiasa taat terhadap perintah Allah SWT. Dalam Al'Quran semua dosa kecil maupun besar akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Mengetahui nama malaikat dan tugasnya bisa jadi pedoman hidup bagi manusia untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Beriman kepada malaikat merupakan perintah Allah yang wajib dilakukan.

Mematuhi perintah dan menjauhi larangan Allah bisa jadi cara terbaik untuk mendapatkan balasan berupa kebaikan juga di hari akhir. Untuk itu disarankan untuk memanjatkan doa Nabi Yunus agar bisa mendapatkan kebaikan berlipat ganda dan dikabulkan hajatnya.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Malaikat yang bertugas menurunkan air hujan adalah Mikail. Selain menurunkan hujan dan tugas-tugas yang telah disebutkan sebelumnya, dalam sebuah riwayat, Malaikat Mikail juga dikisahkan pernah menahan matahari.

Ceritanya dimulai ketika Rasulullah SAW memimpin shalat Subuh berjamaah. Tiba-tiba, malaikat Jibril datang dan membuka sayapnya di punggung Nabi yang sedang rukuk.

Aksi ini menyebabkan Rasulullah SAW melakukan rukuk lebih lama. Setelah Jibril pergi, beliau baru bisa bangkit kembali dan melanjutkan shalat hingga selesai.

"Apa yang terjadi ya Rasulullah, sehingga engkau memperlama rukuk tidak seperti biasanya?"

Menerima pertanyaan tersebut, Rasulullah SAW memberikan penjelasan...

"Ketika aku rukuk tadi, dan membaca subhana rabbiyal adzim, lalu hendak mengangkat kepalaku, tiba-tiba Jibril datang dan merentangkan sayapnya dipunggungku hingga lama sekali. Sampai sayap itu diangkat, barulah aku bisa mengangkat badan."

"Mengapa itu terjadi?" tanya sahabat lainnya.

"Aku tidak tahu dan aku tidak bisa bertanya kepada Jibril," jawab Nabi.

Maka Jibril datang dan menjelaskan peristiwa yang terjadi kepada Nabi.

"Wahai Muhammad, Ali ingin bergabung dalam jamaah, tetapi di hadapannya ada seorang lelaki Nasrani tua yang berjalan sangat pelan. Ali tidak ingin mendahuluinya karena menghormati lelaki tua itu. Oleh karena itu, Allah memerintahkan aku untuk menahanmu tetap dalam posisi rukuk, agar Ali bisa bergabung dengan jamaah!"

Penjelasan dari Malaikat Jibril ini mengagumkan Nabi. Jibril kemudian melanjutkan dengan kisah yang lebih mengagumkan. "Lebih mengagumkan lagi, Allah memerintahkan Malaikat Mikail untuk menunda peredaran matahari dengan sayapnya, sehingga waktu Subuh tidak berakhir karena menunggu Ali hadir!"

Kemudian, Rasulullah memanggil Ali untuk memastikan informasi dari Malaikat Jibril. "Apakah ini benar, Ya Rasulullah? Lelaki tua itu berjalan sangat lambat, dan saya tidak ingin mendahuluinya karena menghormatinya. Ternyata, dia tidak datang untuk shalat. Beruntung Anda masih rukuk, sehingga saya tidak ketinggalan shalat berjamaah dengan Anda!" jawab Ali.

MALANGTIMES - Salah satu peristiwa luar biasa yang dialami oleh Rasulullah SAW saat Isra Mikraj. Peristiwa itu terabadikan dalam Alquran. "Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Al Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia maha mendengar lagi maha melihat"(QS Al Isra 1).

Namun, saat Rasulullah SAW melakukan Isra Mikraj, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa itu, Rasulullah SAW sempat bertemu dengan malaikat yang memiliki kemampuan atau kelebihan luar biasa. Dari Channel Islam Populer, pertemuan keduanya pun telah diabadikan dalam sebuah Kitab bernama, Al Mustadrak.

Dalam kitab tersebut, dijelaskan terdapat sabda Rasulullah SAW tentang malaikat seribu tangan. "Di saat aku tiba di langit di malam Isra Mikraj, aku melihat satu malaikat memiliki seribu tangan. Di setiap tangan ada seribu jari. Aku melihatnya menghitung hari satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril pendampingku, 'siapa gerangan malaikat itu dan apa tugasnya ?' ".

Pertanyaan Rasulullah SAW kemudian dijawab oleh Malaikat Jibril. Dijelaskan Jibril, jika malaikat tersebut merupakan malaikat yang bertugas untuk menghitung tetesan air hujan yang jatuh dari langit. Usai mendengar penjelasan Jibril, Rasulullah SAW kemudian turun dan langsung menanyakan kepada malaikat tersebut.

"Apakah kamu tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam ?".  Mendapatkan pertanyaan tersebut, malaikat tersebut kemudian segera menjawab pertanyaan Rasulullah. Ia mengetahui jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam ke bumi.

Tak hanya itu, ia juga mengetahui jumlah tetesan air hujan yang jatuh ke lautan, darat, hutan, lembah dan tempat lainnya yang tidak diketahui oleh manusia. Rasulullah SAW kemudian begitu takjub akan kecerdasan yang dimiliki oleh malaikat ini.

Akan tetapi malaikat tersebut memiliki kelemahan, ia tidak dapat menghitung sesuatu hal. Malaikat itu kemudian menjelaskan kekurangannya itu, di mana ketika ia tidak bisa menghitung saat umat Rasulullah berkumpul dalam sebuah tempat lalu bershalawat.

Saat itu malaikat tersebut tidak bisa menghitung berapa banyak pahala yang diberikan Allah dengan seribu tangannya dengan seribu jari setiap tangannya. Hal.ini tentu menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Selamat malam sahabat tercinta semuanya, apakabar kalian? Semoga saja keadaannya baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits:

"Saat aku tiba di langit di malam Isra’ Mi'raj, aku melihat satu malaikat yang memiliki seribu tangan dan di setiap tangan ada seribu anak jari. Aku melihatnya menghitung jari-jarinya satu persatu.

Aku bertanya kepada Malaikat Jibril yang saat itu bersamaku pendampingku. "Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya malaikat itu?"

Jibril pun menjawab, "Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberikan tugas oleh Allah SWT untuk menghitung setiap tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi".

Terus Rasulullah SAW bertanya kepada malaikat penghitung tetesan air hujan tersebut, "apakah engkau tahu berapa jumlah semua tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak Nabi Adam diciptakan?"

Malaikat tersebut menjawab, "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Demi Yang Telah Mengutusmu dengan kebenaran, Sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan hujan yang Allah turunkan dari langit ke bumi, mulai dari diciptakan Nabi Adam sampai sekarang ini. Begitu juga saya mengetahui jumlah tetesan air yang turun ke laut, ke daratan, ke dalam hutan rimba, ke gunung, ke lembah, ke sungai, ke perkebunan, dan ke tempat yang manusia tidak diketahui".

Mendengar penjelasan malaikat tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dan kemampuannya dalam menghitung tetesan air hujan yang turun ke bumi. Kemudian, malaikat tadi pun berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

"Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, walaupun diriku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keahlian oleh Allah untuk menghitung jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi ini, tapi aku masih memiliki kekurangan dan kelemahan.

Kemuadian, Rasulullah pun bertanya: "Apa kekurangan dan kelemahan dirimu?"

Malaikat tersebut menjawab, "Kekurangan dan kelemahanku wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika umatmu bersatu pada suatu tempat dan mereka menyebut-nyebut namamu kemudian bershalawat atas dirimu, pada saat itu aku tidak sanggup untuk menghitung berapa banyaknya pahala yang Allah berikan kepada mereka atas salawat yang mereka ucapkan kepada dirimu".

Semoga saja kisah di atas mengingatkan kita untuk terus bershalawat kepada Nabi Muhammad karena terlalu banyak fahala yang Allah berikan untuk kita. Tetesan air hujan saja sanggup dihitung oleh malaikat, tapi banyaknya fahala yang Allah berikan atas shalawat yang kita ucapakan tidak sanggup dihitung oleh siapapun kecuali Allah dan orang-orang yang diberikan kemampuan oleh Allah.

Hanya itu saja sekian nukilah ilmu yang saya kutib dari beberapa sumber, semoga saja bermanfaat untuk diri saya dan untuk semua sahabat saya yang ikut membaca tulisan singkat ini.

Rasulullah bersabda, “Di saat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu.

Aku bertanya kepada Jibril pendampingku. Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?

Jibril menjawab, “Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi”.

Rasulullah bertanya kepada malaikat (penghitung tetesan air hujan) tadi, “apakah kamu tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam?”,

Malaikat itu pun menjawab, “Wahai Rasulullah, demi Yang Telah Mengutusmu dengan haq (kebenaran), Sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, dari mulai diciptakan Adam sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetes yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung – gunung, ke lembah – lembah, ke sungai – sungai, ke perkebunan, dan ke tempat yang tidak diketahui manusia”.

Mendengar uraian malaikat tadi Rasulullah sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan. Kemudian malaikat tadi pun berkata kepada Rasulullah,

“Wahai Rasulullah, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keahlian untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.

Rasulullah pun bertanya, “apa kekurangan dan kelemahan kamu?”

Malaikat itupun menjawab, “Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulullah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut – nyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu.

Sebagai utusan Allah, Jibril memiliki peran penting dalam agama Islam, berikut adalah tugas-tugas dari malaikat Jibril.